kisahku

Misi penyelamatan c*nta

ah maaf kawan, aku juga sedikit geli untuk memberikan judul seperti itu. bukan karena takut terkesan labil, hanya saja setelah kusadari aku sedikit sensitif dengan kata pertama dari judul di atas. haha… baiklah, terlepas dengan semua kecupuan judul di atas, aku akan membagi sedikit petualangan yang pernah kulakukan beberapa tahun dulu. sebuah petualangan dengan misi yang keren. kusebut misi itu, “misi penyelamatan cinta”

***

hari itu aku akan melakukan perjalanan jauh untuk memastikan satu hal yang kita semua pastikan dalam hidup ini. cerita ini berawal dari, ketika aku pulang dari petualangan lainya di pulau Madura. sore itu pamanku mengantarkanku hingga pelabuhan tanjung perak untuk bisa melanjutkan perjalanan dengan bis yang ada di sana.

sebelum sempat menuju terminal tempat kereta besi itu berbaris, kami berniat melepas letih perjalanan sambil mengisi perut di sebuah warung di pinggir jalan. dari sana masih tampak tumpukan petikemas dan truk-truk besar melintasi sebuah gerbang yang tak jauh dari sana terdapat sebuah rumah sakit yang besar.

entah pertanda apa yang sebelumnya kudapat sampai aku melihat keindahan itu.

NB: *mulai sekarang bayangkan apa yang kalianb aca dengan gerakan slow motion!

rambutnya terberai saat sebuah truk besar melintas di sampingnya, membuat beberapa debu nampak berkilauan di sekitar wajahnya. (jangan lupa menambahkan suara instrumen saxsofon untuk menambahkan kesan cantik) bibirnya berkilauan saat cahaya petromax di kios rokok menerpanya. ia berjalan dengan anggun melintasiku. tubuh yang jenjang dibalut dengan celana pendek berwarna soft dan baju putih bersih menambahkan kesan cantik padanya. selama sepersekian detik waktu membeku dan aku sadar bahwa dia juga menatapku. kami saling menatap selama beberapa waktu yang bagiku itu adalah waktu yang cukup lama untuk sekedar memperkenalkan diri kami satu sama lain lewat sebuah pandangan.

sesaat lalu, mataku dan matanya saling berpandangan yang sampai saat ini masih bisa kurasakan bagaimana waktu berhenti dengan pelanya, membingkai lukisan indah matanya. dan hingga saat inipun aku belum bisa memahami bahasa apa yang ia sampaikan melalui pandangan itu hingga membuat hatiku membeku. aku segera mengalihkan pandangan saat dadaku mulai sesak. aku sedikit salah tingkah dengan cara dia memandangku. ia pun berlalu dan aku kembali menatapnya dengan sebuah harapan. dan di saat itulah aku memastikan bahwa memang dia telah menyampaikan sebuah bahasa lewat pandangan matanya tadi. bagaimana tidak, saat aku memandangnya ia juga menoleh dan kembali menatapku dengan pandangan yang sama yang tak pernah terjemahkan oleh kesadaranku. berkali-kali aku memaki diriku karena rasa malu yang membuatku memalingkan pandangan dari percakapan asing yang tersampaikan melalui tatapan kami. yah aku malu dan berusaha secepat mungkin mengakhiri percakapan dengan bahasa mata itu. dengan keras aku berusaha menenangkan gejolak hatiku yang terlecut oleh bahasa matanya. aku duduk dan mulai membuka sebuah topik untuk mengalihkan fokus pikiranku.

kawan, apakah kalian tahu apa yang membuat seorang lelaki bisa melakukan hal gila dalam satu tindakan akal sehatnya? jawabnya adalah alasan. dan dalam konteks ini, alasan itu adalah tanda pasti dari seorang yang menghanyutkan hatinya. dan malam itu aku mendapatkan alasan itu. hatiku kembali terbelalak ketika mataku mendapati paras cantik itu memasuki warung yang sama di mana aku duduk. dan yang membuatku membara dan meleleh dalam satu waktu adalah, ia memilih tempat duduk tak jauh di sampingku. nampaknya lusinan petikemas berpindah di atas pangkuan dan punggungku, membuatku duduk kaku tanpa bisa berdiri, bahkan menoleh pada paras cantik itu. ya aku tahu aku bodoh, dan itulah yang membuatkumenyesal hingga saat ini. karena hingga acara makan berakhir, aku tidak bisa berbuat apapun. kami kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan. dan sepanjang perjalanan di dalam bis aku mengutuki diri yang telah menyia-nyiakan kesempatan dan mengabaikan alasan yang seharusnya bisa membuatku melakukan hal gila sekalipun. aku kalah.

———————————————————————————————————–

Ijo mulai melesat, satu persatu mobil dan motor kami lalui dengan elegan. akhirnya setelah dua hari ini mengumpulkan data riset dan analisa sederhana tentang malam itu. aku bertekat menemui bidadari berkulit lembut itu. aha bagaimana tanya kalian? baik inilah bagian terseru. akan kujelaskan sedikit analisaku saat itu.

seorang gadis paras cantik berpakaian santai tak mugkin ia tinggal di sekitar pelabuhan. dan kesimpulanku ia hanya temporar di sana. lalu bagaimana bisa? apa yang ia lakukan bersama seorang ibu yang mengenakan pakaian baik di pinggir jalan mencari sebuah rumah makan? dan kesimpulanku mengantarkan bahwa mereka tidak sedang tinggal di rumah sanak famili atau kenalan di sana. lalu di mana? sampai sini aku sempat berhenti hingga akhirnya aku teringat dengan sebuah rumah sakit yang berdiri tak jauh dari warung pertemuan itu. yah, hipotesis awalku mengatakan bahwa bidadari dan ibunya sedang mengunjungi rumah sakit. namun, mengingat pakaian sederhana yang mereka kenakan membuat kesimpulanku semakin merujuk, bahwa ada salah seorang anggota keluarganya yang opname di sana. dan saat itu mereka hanya sedang membeli makanan untuk makan malam, karena rumah sakit tidak menyediakan makan bagi pengunjung.

aku semakin bersemangat atas penemuanku itu. namun seperti biasa, ketakutan dan rasa ragu membuat pertanyaan di benaku semakin banyak agar aku tidak melakukan hal gila. lalu kenapa jika mereka memang sedang secara temporar ada di rumah sakit itu? rumah sakit itu luas dan tempatnya ada di surabaya, sekitar dua jam perjalanan motor dari rumahku. tapi seperti yang kubilang kawan. satu alasan balasan perasaan bahkan dengan isyarat sekalipun, cukup untuk membuat seorang lelaki melakukan hal gila. dan di situlah aku, berada di tengah jalan menuju rumah sakit itu. dibutuhkan waktu dua jam setengah hingga aku mampu menemukan rute tepat untuk menuju rumah sakit tersebut. aku juga sempat menghubungi beberapa saudaraku yang ada di sana sebagai persiapan jika misi ini tidak bisa kuselesaikan dalam waktu sehari.

———————————————————————————————————–

waktu telah menandakan saat dzuhur dimulai. aku segera mengambil wudlu dan membasuh kerinduanku akan jawaban yang kunanti di sebuah mesjid kecil di dalam rumah sakit itu. dan seperti sebuah keajaiban. samar-samar aku mengingat bahwa seorang wanita yang sedang mengenakan sandal di sebelahku, adalah biu-ibu yang sama yang pernah kutemui di malam itu. subhanallah. aku segera mengikutinya, berharap ia akan mengantarkanku pada bidadari yang aku menyesal telah menyianyiakanya dulu.

rumah sakit itu luas dan aku sempat kehilangan jejak. tak berpikir panjang, aku segera menanyakan bagian rawat inap pada salah satu kakaku yang pernah opname beberapa hari di sana. dan data lokasi penginapanpun aku kantungi. aku berjalan dengan percaya diri mengingat jarakku pada bidadari itu semakin dekat. beberapa kali aku menyisir rambut dengan jari-jariku sambil menghadap kaca di dalam lift.

aku hanya melihat seorang bapak-bapak sedang asik menonton televisi saat aku mengelilingi paviliun. beberapa kali aku memutar untuk pindah lantai, hingga akhirnya aku bergabung dengan bapak-bapak tadi untuk sekedar istirahat dan menonton televisi. sebenarnya aku sedikit risau karena hatiku memintaku untuk sekedar mengobrol dengan bapak-bapak tersebut. namun aku akui, saat itu aku bukanlah yess man. sehingga aku lebih memilih untuk tetap berada pada zona nyaman dan tidak berkomunikasi dan ber’dramaturgi’ kepada lingkunganku. akhirnya aku hanya diam dan berlagak menjadi seorang yang cuek pada lingkunganya meski hati kecilku mengatakan bahwa setidaknya aku harus menunjukan rasa simpati atas perban di kakinya.

sebuah cerita tidak selalu berakhir dengan bahagia.. tapi setiap cerita memiliki sebuah pesan yang bebas untuk diterjemahkan.. karena itulah indahnya pengalaman. dan saat itu aku menyadari bahwa penolakanku terhadap sikap yessman telah mengurangi esensi perjalananku seharian itu. bagaimana tidak. tak lama setelah aku mengacuhkan bapak-bapak itu. seorang ibu yang sama yang aku ikuti sejak pertama kali datang ke rumah sakit ini muncul dan membawa sebuah tas dan perlengkapan bapak-bapak tadi. dan itulah dia. nampaknya bidadari itu sedang menjenguk bapak tersebut dan ibu yang kutemui adalah istrinya. dari tas dan perlengkapan yang mereka bawa, aku tahu bahwa mereka telah chek out dan siap untuk meninggalkan rumah sakit tersebut. hatiku hancur dan menyusut menyadari aku telah membuang waktu emasku bersama dengan bapak tadi, yang mungkin bisa membuka sebuah peluang untuk selangkah lagi lebih dekat pada bidadariku itu.

dengan cemas aku mengamati kepergian mereka. kukejar hingga lapangan parkir tapi aku tak menemukan jejaknya. aku tak mau semua ini berakhir, hingga akhirnya aku kembali ke lantai paviliun dan mencoba menanyakan data bapak-bapak tadi. namun sayang dengan alasan privasi mereka tidak membagiku informasi tersebut. dan dengan demikian petualanganku telah berakhir. aku hampa dan resah. kulangkahkan kakiku untuk menuju peristirahatan di rumah saudaraku dan aku masih tak bisa menerima akhir yang payah itu. tapi seperti yang kubilang tadi kawan semua cerita tidak harus berakhir indah, tapi setidaknya aku belajar bahwa kesempatan takan datang dua kali. keberuntungan adalah ketika kesempatan bertemu kesiapan. dan kesiapan hanya bisa diraih melalui pengalaman dan karakter yang kita miliki. dan sore itupun aku merenung. di antara riuh rendah kota dibawah mega menghambar.

credit

foto 1 : suramadu..

foto 2 :mesjid mburi omahku

foto 3 : cahaya senja menyinari masjid

by: Akhya’ Muhammad K

Categories: kisahku | Tinggalkan komentar

Perfection is not important…

ada sebuah tempat yang sedang kita tuju

ada sebuah nilai yang selalu kita junjung

ada sesuatu yang ingin kita bagi

ada kewajiban yang harus kita tunaikan

namun sebagi manusia, akan selalu ada alasan untuk mengingkarinya

***

sudah sekitar 4 jam lebih aku di depan layar ajaib ini. merenung dan berfikir. beberapa saat dalam kondisi siaga bersiap memijit tuts-tuts keyboard dan sesaat kemudian kembali terhenti. membuka satu-persatu halaman web lalu menutupnya kembali. bersiap mengetik lalu surut. yah benar tak ada inspirasi.

dengan gerak mengendap aku melangkah, mengambil heater dan sebungkus mie sedap sisa yang kubeli kemarin. ah untuk urusan mengendap itu kawan. aku hanya tidak ingin membangunkan temanku Sultan yang sudah tertidur pulas di kamar kosku. kanapa kata kalian? tentu saja karena aku tidak mau dia terbangun sehingga aku harus membagi mi sedap satu-satunya itu denganya. hahaha… ah maksutku aku hanya tidak ingin mengganggunya….

kubawa sebuah buku milik Gram yang dipinjam sultan kemarin sore. sebuah buku yang banyak memberi inspirasi. sambil menyantap mie sedap yang telah mengepul di depanku aku membalik-balik halamanya hingga aku menemukan sebuah kalimat “..lets do it badly, let’s make it ugly, and let’s make it really cheaply” lalu aku terdiam dan tersenyum sambil menggumam “just do it”

ada sebuah selogan yang unik dari sebuah komunitas yang entahlah bagaimana aku harus mengklasifikasikanya. namanya Repubiq QDJY’\. komunitas ini telah memiliki kosa kata (semacam tulisan alay entahlah tapi dari gayanya menurutku ini semacam postmodernisasi bahasa yang di postmo kan lagi. halah entahlah kalian bisa liat sndiri) nah dalam kamus kata mereka ada sebuah istilah “XGRA AXY” (baca:segera aksi) di mana istilah itu biasa digunakan dalam konteks menerima perintah “siap laksanakan”.

awalnya aku tidak tahu akan apa maksutnya, namun lagi-lagi komikus tengil  itu menjelaskanya padaku. “konsep XGRA AXY itu maksutnya adalah 3

  • Start As Soon As You Can

“dua bait awal tulisan itu sampah jadi terus saja menulis.. siapa tau kita akan menemukan topik.”

-Putu Wijaya

lakukan saja dengan segera tanpa menunggu dan menunda.

  • Stop Over Analyzing. Just Do It!

Jangan pernah memikirkan hasil (yang merisaukan) dalam memulai suatu pekerjaan

-Gram

  • Take the highest Risk on your Decision

What’s the wost case?

-Deny Darko

*apa sih kemungkinan terburuknya?

gagal? lho bukanya dengan gagal kita bisa belajar?

Copyright Sagi Say.Gi 2011

di kesempatan lain mas Deny pernah berkata. untuk bisa didengar dan memiliki pengaruh kamu harus menjadi seseorang dulu. ‘Becoming somebody’ dan aku rasa hal di atas bisa mengantarkan kita pada posisi menjadi seseorang itu. selain itu kunci dari semua itu adalah melakukan apa yang kita sukai.

“lakukan yang kamu suka sesering mungkin, lakukan dengan fokus, dan berdisiplinlah.”

-Komikus Tengil (sengaja tak kusebut namanya hahaha… keberatan swet? tulis note sendiri sana hahaha… ups….”

  • DO WHAT YOU LOVE

ada pepatah mengatakan ‘mencintai pekerjaanmu lebih bijak daripada mengerjakan apa yang kamu cintai’ tenanglah.. aku tidak sedang mengajak kalian memperdebatkan pendapat ini. yang jelas dari situ aku bisa memahami betapa pentingnya kita melakukan apa yang memang menjadi PASION kita. bukan saja karena kita akan nyaman mengerjakanya, tapi terlebih kita akan bisa menjadi profesional dan ahli di bidang itu. seremeh apapun, sebodoh apapun, setidak terkenal dan setidak umumnya hal itu tetaplah lakukan. karena itu akan membuat kita menjadi seekor ikan besar di kolam yang kecil. haha PR buat kalian mengartikan istilah itu.

segera setelah menemukan pasion itu. lakukanlah sesering mungkin, lalu bagikan, biarkan orang lain tahu tentang hal-hal inspiratif dalam diri kita. karena dengan demikian kita akan dikenal. sekali lagi aku ingin mengambil kata-kata master hipnosis Deny Darko tentang bagaimana sebuah benda itu dapat diterima masyarakat. “Tidak ada produk yang bagus maupun jelek, yang ada hanyalah produk yang TERPASARKAN dan TIDAK TERPASARKAN” itulah maksutku. mungkin kalian tidak terlalu ahli dalam suatu bidang, bahkan bidang yang kalian sukai tapi jangan lupa untuk memberitahukan pada orang sekekliling kalian bahwa kalian menyukai hal itu dan sedang tekun menggelutinya. karena pada akhirnya hal tersebut akan menjadi BRANDING bagi diri kalian. menjadi cara, bagaimana orang mengenal kalian.

  • KEEP FOCUS

Aku tau tak ada lagi yang bisa menghalangi kalian untuk melakukan hal yang kalian suka. tapi masalahnya bagaimana kalian melakukanya. sebagai hoby sampingan? maka selamanya akan seperti itu. akan tetapi sat kalian memutuskan untuk fokus akan ada cerita indah yang menanti. Ridwan Kamil daalam kuliahnya (yang diam-diam aku menyelinap masuk ikut kelasnya) mengatakan, “Kapitalisasi mereduksi peran manusia untuk menjadi spesialis” itulah faktanya. namun Kang Emil(panggilan akrabnya) lebih menekankan konteks generalis dalam hal sosial. ia seorang arsitek namun juga bergerak di bidang sosial dan hal-hal yang berkaitan dengan isu urban…

aku tidak sedang mempengaruhi kalian untuk menjadi spesialis yang hanya mengerjakan apa yang kalian sukai tanpa peduli lainya. aku hanya sedang memberikan pendapat bahwa menjadi ikan besar di kolam kecil lebih baik daripada menjadi ikan kecil di kolam besar. selamanya kalian takkan terlihat bahkan terkenang. sinergi. itulah tugas kalian dalam mengaplikasikan antara yang kalian suka dan kewajiban kalian sbagai makhluk sosial.

lakukan hal sekecil apapun. kalian suka makan? fokus dan terus makan. mainan? game? atau apapun lakukan dan fokus tapi ingat, pencicip, pemain, gamers dan lainya sudah banyak jika memilih menekuni sesuatu jangan biasa-biasa saja. jadilah yang terhebat. memiliki ciri khas dan keren. 

  • DICIPLINE

“Sukses itu ada aturanya” itulah kata-kata yang kuterima langsung dari salah satu musisi Bandung. Joseph The Maybe. kebetulan saat itu aku sedang diundang Gram untuk dapat bertemu dengan teman-temanya, mulai dari warga korea hingga artis musisi itu. tentu saja karena aku juga memiliki pasion dalam bidang musik kami ngobrol banyak hingga ia mencetuskan kata-kata di atas.

mas Joseph adalah seorang musisi yang merangkak dari bawah, begitu banyak kisahnya mulai jadi pengamen hingga manggung di cafe-cafe. dan satu hal yang membuatnya spesial adalah ia menyanyi dengan hati. dan untuk itulah ia ketika mengamen dulu tak pernah keliling mendatangi satu-satu pendengar. ia hanya duduk dan menyiapkan box untuk pendengar dalam mengapresiasi musik-musiknya. rumus ketulusan. ah untuk yang satu ini akan mungkin akan kujabarkan dalam note lain berjudull “Melty Moon”

Disiplin itulah esensi dari kata-kata mas Joseph bahwa Sukses itu punya aturan.

pada akhirnya aku merenungkan kalimat dalam buku itu dan menyadari satu hal. bahwa untuk berkarya kita tak perlu menunggu untuk sempurna. just do it. lakukan saja dulu dan itu erat kaitanya dengan istilah XGRA AXY. lakukan dan jangan terlalu memikirkan hasil yang merisaukan.

kenapa?

karena bayangan akan hasil yang tak sempurna dan hal-hal lainya yang belum pasti hanya akan menunda kita untuk melakukan sesuatu. sementara kita mengkhawatirkan hal-hal bodoh semacam itu, di sana ribuan orang sedang menikmati kesuksesan akan apa yang mereka lakukan dengan pasion.karena pasionlah yang akan membuat hati kita tetap membara dalam mengerjakan satu hal…

lakukan biar Tuhan yang menyempurnakan. karena kesempurnaan itu bukan di awal namun ada dalam proses. semakin kita berkarya, semakin kita tahu kekurangan kita. dan semakin kita tahu kekurangan kita maka semakin sempurnalah karya kita.

“PERFECTION is not Important… The most important is your ACTION”

ini addalah logo teman-teman renvile yang mengusung makna “Hati yang membara”

Categories: kisahku | Tinggalkan komentar

Jati diri

ada cerita menarik tentang diskusiku dengan salah satu dosen mata kuliah tentang tema thesis…

perancangang artis virtual adalah tema thesisku… dan aku mengkonsultasikan pada beliau tentang karakter…

“kemarin ada mahasiswa konsultasi dengan saya” beliau memulai tanpa menggubris relasi pertanyaan yang ku ajukan   “.. tentang karakter Barong, gambarnya bagus… menurut kamu bagaimana karakter Barong itu?” tanya beliau dengan cara bicaranya yang khas… cepat dan meledak-ledak penuh semangat. baju putih lengan pendek dan celana cream itu melekat di benakku sebagai karakter beliau, ditambah lagi beberapa rambut memutih yang menggambarkan tiap ilmu yang beliau miliki…

“mmmm… jahat pak!” kataku singkat sembari meraba…

“nah itu yang salah… siapa nama kamu?”

“Erik pak…”

“nah.. Erik ini juga korban dari orang-orang barat..  sudah dicekoki dengan pemahaman-pemahaman barat. di mana sosok yang bertubuh besar, kekar, dengan mata lebar, dan siung menjulang dan bertampang menyeramkan adalah sosok penjahat.” kata beliau bersemangat…

“jadi…” kataku yang segera disambut beliau

“Barong itu tokoh pahlawan… ia datang dengan sosok tersebut untuk menjadi penyelamat… yang harus kamu tahu adalah kebudayaan kita orang timur dan kebudayaan orang barat itu berbeda. nah sekarang saya tanya… menurutmu sosok pahlawan yang kuat itu seperti apa?” belia berhenti sejenak memberikan pertanyaan.

“yang kekar pak” kataku dengan polosnya…

kaji satu

“Itu juga hasil dari produk orang-orang barat… supermen dan orang-orang kekar bertato adalah karakter yang ideal menjadi sosok pahlawan… itu di tempat mereka. kalau kamu tahu budaya yang kita miliki itu justru sebaliknya… orang yang pendiam dan kecil itu justru adalah orang-orang sakti. kamu tau siapa tokoh pewayangan yang paling sakti?” beliau diam sebentar… menghemat waktuku berpikir beliau segera melanjutkan..

“sosoknya sangat kecil sekali namanya Dewa Ruci… adalah karakter yang kuat dan tak terkalahkan… itu adalah wujud dari nafsu manusia itu sendiri kamu tau ceritanya ketika bertarung melawan ular? itu sebenarnya ia sedang bertarung melawan dirinya sendiri… Erik harus paham itu.. iya?” klata beliau sambil tertawa melihatku yang berusaha berpikir cepat menangkap semua yang beliau sampaikan…

“berarti… orang-orang barat itu hanya merepresentasikan apa yang ada di depan mata saja pak? berupa bentuk visual?” kataku mencoba menyimpulkan

“nah itulah mereka… kenapa? karena sebagian besar mereka materialistis… berbeda dengan orang kita yang menilai segala sesuatu dari hati, rendah diri, dan mendalami nilai-nilai luhur itu.”

“nah mulai keluar dari sini kamu harus mulai curiga (curiga adalah istilah beliau untuk menggambarkan kekritisan) terhadap segala sesuatu yang kamu temui, banyaklah membaca dan kamu akan menemukan apa yang sebenarnya harus kamu gali dalam tesis Erik.”

“paham erik! kata beliau sambil mengembalikan suasana menjadi ceria”

“iya pak tapi saya juga ingin membuat tesis yang wah” beliau segera memotong…

“nah itu cara yang salah juga Erik! saya paham maksut kamu tapi cobalah angkat dari hal-hal yang kecil, sesuatu yang remeh tapi memiliki nilai kaji yang dalam. sesuatu yang wah itu akan segera dilupakan seiring waktu…”

lalu aku segera menanyakan satu hal..

“kalau begitu pak… seharusnya apa yang kita lakukan? membuat sesuatu yang bersifat abadi, atau sesuatu yang hanya berguna di masanya?”

“menurut saya Erik buatlah sesuatu yang sesuai dengan masa Erik saja.. kaji satu hal yang kamu pilih dan kuasai itu. seperti saya dulu mengkaji batik dan Erik tau kan kisah batik titik? nah ketika saya menguasai ilmu itu, saya bisa ke manapun dengan percaya diri, ke jepang, korea.. bahkan kemanapun. karena saya memiliki apa yang tidak mereka punya…”

dan saat itulah aku menyadari bahwa aku harus membuka mata lebih lebar pada hal-hal kecil di sekitar ini… (meski di lain pihak juga membuatku semakin risau atas ilmuku tentang apa yang sedang kulakukan)

sesuatu tentang apa yang selama ini kita miliki namun tidak kita kenali lagi.. jati diri bangsa… hal yang ada di sekitar kita namun tak lagi kita rasakan kehadiranya… dan itulah sebenarnya yang harus kita lakukan. mengenali, menggali, dan memegang erat jati diri kita… karena hanya dengan mengenali diri kitalah kita bisa berdiri dengan kokoh di manapun kita berada…

entahlah tak yakin… kuliah ini semakin rumit karena harus melakukan banyak hal membosankan dengan buku dan kajian-kajian itu.. atau malah semakin menarik dan menantang, karena nantinya kami akan menerima gelar “master” dari apa yang kami kaji… aplikasi, animasi, game, teknologi, fashion, desain, dan lain sebagainya hingga virtual.. haha aku suka kata terakhir itu… mari kita sambut masa depan dengan membaca (kok jadi semacam pesan moral gini ya… ‘mari membaca’… :D)

Categories: kisahku | Tinggalkan komentar

Hal sperti itu gak mungkin berhenti…

Kawan, aku memiliki mimpi yang tinggi. Mimpi yang selalu kujaga untuk tetap membra dalam tubuhku. Mmpi yang dengnya aku menjalani hariku dengan penuh semangat. Aku menghubungkan semua kejadian menyenangkan dan tak menyenangkan dalam hidupku untuk mimpi itu.

Saat aku berhasil, aku berkata, alhamdulillah sampai sini berhasil, pasti sudah smakin dekat dengan keberhasilan itu. Dan ketika aku gagal dan trjatuh aku brkata, pasti ada hal yang harus aku perhatikan dengan lebih di tempat ini, karena itu akan berguna bagi mimpiku kelak.

Begitulah kawan dengan impian. Hidup kita menjadi lebih berarti, karena kita tak tau apa yang akan terjadi satu jam lagi.

Kawanku Afif pernah berkata,’ kalau kau punya sebuah keinginan atau cita-cita, koarkan itu, lantangkan.. Tak perlu malu, karena orang-orang yang telah mengkoarkan mimpinya, itu brarti ia telah siap dan tahu atas segala konsekwensi yang harus ia hadapi’ aku ingat betul itu, dan untuk itulah aku ingin berkoar. Bukan karena aku ingin sombong atau sok. Tapi lebih kepada.. Aku harus siap, atas segala konsekwensi yang akan kuhadapi, demi hal yang sangat berarti bagiku. Ya mimpiku…

Impian terbesarku adalah untuk bisa belajar di negeri Sakura. Jangan tanya kenapa karena aku juga tak bisa menjelaskan. Tapi begitulah mimpi. Kau tak perlu alasan yang kuat untuk memilikinya. Sama halnya dengan cinta. Haha masalah cinta aku blum begitu paham. Lanjut.

Aku memiliki dua strategi sederhana dalam meraih mimpiku itu. Pertama dengan beasiswa. Aku pernah mengusahakanya, yah meski belum maksimal aku pasti akan siap pada waktunya.

Rencana kedua adalah dengan memiliki sebuah pekerjaan yang akan membwaku ke sana. Rencna kedua inipun aku pecah juga. Pertama bekerja secra konvensional, jadi aku bisa ke jepang dengan dua alternative, mengikuti proyek kantor yang membawaku ke sana atau menabung. Sedangkan pkerjaan satu lagi adalah pekerjaan yang tak biasa. Di mana kau bisa dapat uang blimpah dengan melakukan hal yang kau suka. Industri kreatif. Dan pilihanku jatuh pada musik.

Ya, aku memiliki sebuah band. Ah aku tidak suka menyebut kata band. Aku lebih suka menyebutnya grup musik. Untuk penjabaran tentang grup ini kalian bisa membacanya di note berseriku yang lain.

Begitulah kawan jika kau memiliki mimpi yang besar, kusarankan kau membaginya dalam beberapa fase dan jadikan tiap fase aadlah mimpi terbesarmu, sehingga beban yang kau pikul tidak trlalu berat.

Baiklah, Sudah banyak hal yang kucurahkan demi grup musik ini. Hanya saja aku sebagai pemegang gitar tidak begitu menguasai permainan gitar. Tapi aku tidak minder, karena aku masih memiliki sense of musik. Aku juga bisa menciptakan lirik dan lagu. Dan untuk variasi dalm bentuk musik aku punya tim yang saling melengkapi. Sudah jauh kami melangkah. Banyak liku hingga kami melakukan record sebgai hasil akhir latihan kami. Sebgai pendengar musik aku paham, musik kami belum memliki kualitas standart. Tapi kami masih mencoba.

Akan tetapi sayang… target waktu yang dibuat tidak sempat terpenuhi hingga aku harus meninggalkan mereka untuk merantau. Masih 3 dari 4 lagu yang telah direcord menrut kami siap. Tapi tetap saja masih belum memenuhi standart.

Waktu brjalan dan di siinilah aku sekarang. Kota bandung. Tapi sebagaimana yang kujelaskan di atas. Aku selalu mengkaitkan semua dengan mimpiku. Temanku yang jauh-jauh  merantau dari medan, bang arie dan bang ali, mengatakan bahwa pusat musik indonesia ada dua. Malang dan bandung. Jadi aku berpikir bahwa rantau semntraku di bandung ini tak lain adalah cara tuhanku memprkaya dariku tentang musik.

Kawan.. Hari ni aku smpat terhenyak. Bertemu seorang lagi yang memiliki impian sama di bidang musik. Mita namanya. Banyak hal yang kupelajari darinya.. Cewek dengan penampilan nyentrik ini adalah teman sekelasku saat ini. Rambutnya ikal, acak-acakan tapi tetapi menarik, berkulit putih dengan wajah oriental. Mengenakan kaos polo berkerah yang dilapisi dengan rompi jaket tebal tanpa lengan. Kacamata besar tahun 70an menghiasi matanya. Bukan.. Itu adalah kacmata betulan, seperti milik lenon(tapi bukan yang bulat) bukan sekedar gaya. Aku bisa melihatnya dari pantulan cahaya yang ditimbulkanya. Dipadu dengan celana jeans brspatu pantofel berjahit. Unik bukan?

Tapi bukan itu yang ingin ku smpaikan. Aku mengenalnya saat aku sedang sibuk mencatat jadwal pelajaran. Berdiri sambil tanganku memegang hp yang mencatat. Tiba-tiba saja ia muncul, menyerobot dari blakang, sambil matanya menyisir papan pngumuman yang hanya seluas 2m prsgi itu. Dengan sigap ia menengadah dn tetapi mencari. Tubuhnya yang mungil membuatnya tampak kesulitan saat harus melihat jadwal yang ditempel trlalu tinggi itu.

‘mau catat jadwal juga?’ kataku smbil mncoba bergeser, mmbrikan jrak pandang yang cukup baginya.

‘oh iya.. Anak game jg?’ katanya semangat. Nah dari situlah kami mulai berknalan. Banyak hal yang kami obrolkan. Mita brasal dari jakarta, n ia ad sdikit mslah dengan pndftaran ulang, shingga mmbwatnya harus bolak2 kampus. Logat dan aksen bhasa loe gua jg kental darinya. Sperti biasa aku lbih banyak diam dan mndengar. Anak yang baik. Seakan tau kbingunganku tentang kampus ini, ia mnjlaskan bbrapa hal tanpa ku tanya.

Ntahlah tak ad kraguan pdanya saat brcrita. Ap adanya lugas n santai.

Kami memilih sbuah tangga kcil yang kami lalui untk mngobrol. Bbrpa topik pmbicraan tlah diperbincangkan. Hingga smpailah pda hal yang mmbuatku terngiang akan shabat2ku d malang.

Saat itu aku sedang brtanya tentang unit yang memplajari biola d kampus itu. Mita mnjlaskannya hingga aku tau kalau ia sbenarnya juga anak band.  Aku terdiam.

‘aku keluar dari unit krna g ad yang cocok bermusiknya denganku, tapi aku msh ttapi main kok’ katanya singkat.  Aku msh diam lalu aku mncoba mngorek bbrapa info darinya. Dan mngalirlah semua cerita tentang musik. Ia mulai brmain musik sejak kecil. Aliranya rock tahun 70an. Mskipun tak mnyukai jazz, ia smpat blajar pda seorang guru gitar. Less katanya.

‘wow kalau bgitu kau pasti bisa brmain gitar scara.. Tui..ui..ui..uuuu.. Kataku smbil mmpraktekan grakan melody tingkat tinggi. Dan dy hanya tertawa. Brarti bisa pkirku..

‘kalau mslah musik aku lbih suka yang nyaman didengernya. Dengan kmampuan biasa asalkan bisa bkin lagu yang enak jg asik. Buat ap bkin nada yang sulit n buat kut ksulitan mainkanya’  Aku smpat menerawang diriku dari sbuah kaca buluk. Mncoba mngenali sosok dlm diriku. Siapa aku. Musik ap yang aku kuasai.ap aku yakin dengan mimpi sbagai musisi untk bisa mnuju jepang? Aku tetap diam. Tak ingin mengaku kalau aku juga anak band dan mmliki mimpi dlm musik. Minder.

Saat ditanya tentang musik ia mengaku, ia masih main, hnya sja tak memiliki band. ‘kalo untuk brmain dan mnulis lirik masih lah.. Hal kayak gitu nggak mungkin berhenti’ katanya singkat.

Nggak mungkin berhenti. Itu yang kugaris bwahi untuk memotivasiku. Nggak mungkin berhenti. Adlah jwban atas mimpiku. Aku bisa sja dpenjara. Aku bisa sja sdang mnjalani misi, tanggung jwab yang pnting. Yang diatasnya terdpat harapan org2 yang pnting bagiku. Yah aku bisa sja sdg trblunggu tak bebas. Tapi untk mslah mimpi..  Aku tak mungkin berhenti. Jadi.. bahkan ketika keadaan seakan tak mndukungku d sni. Dan tampak jauh dengan mimpiku d malang. Tenanglah kawan. Aku tak meninggalkan mimpiku d sana. KU bawa bersamaku. Dan hingga saatnya tlah tiba. Akan kulengkapi mimpi itu.. Bisaama kalian..

Lagi…

Categories: kisahku | Tinggalkan komentar

berdamai dengan hati

Sunday, September 26, 2010

dear saudaraku

D nurmawan

ntahlah semua tulisin yang kau berikan padaku hanya membuatku terlihat semakin bodoh….

entahlah aku harus bagaimana, ketika salah seorang temanku di sana sedang mendapatkan masalah.

masalah yang bukan sembarang masalah

masalah yang dengannya kau bisa melupakan segalanya

membenarkan segalanya, bahkan menantang segala yang ada tak peduli tuhan

ah cinta…

aku sendiri juga belum tahu apa itu cinta

yang ku tau hatiku belum cukup dewasa untuk menemukanya

ayolah tentusaja yang kita maksud adalah sesuatu yang terlahir dari hubungan antara anak adam dan hawa

yah cinta yang itu

kalau hanya jatuh cinta tentu saja aku pernah mengalaminya

yang tidak kupahami adalah apakah itu benar cinta

bahkan akhir2 ini aku sering ‘jatuh cinta’

memahami cinta bukanlah hal yang sederhana

dibutuhkan ribuan hinngga jutaan pahit dan manis untuk memahaminya

bahkan penyair tersohor khalil gibranpun juga tak berkutik oleh cinta

‘kan ku terima sayap cinta itu, meskipun dibaliknya ada jutaan pedang tajam menghujam

kan ku terima da kunikmati perihnya’

ntahlah aku agak lupa

tapi masalah cinta boy! selalu identik dengan pedih dan luka

aku juga tak tau

intinya aku tak tahu…

dan aku tidak tahu apa yang harus aku perbuat pada seorang kawanku ini…

masalahnya adalah aku tahu aku harus berbuat sesuatu, tapi aku tak tahu apa…

dan lebih ironi lagi aku mengatakan percayalah dalam sebuah certia pasti akan ada adegan yang lebih seru dan menarik di episode beriktnya…

ouh bodohnya aku

kawan… untuk masalah obat dari luka yang kau peroleh

aku tidak bisa menyediakanya, mencari, bahkan memberi

seperti yang kubilang butuh ribuan pengalaman untuk bisa berbicara soal cinta

dan aku… kau tahu siapa aku… hanya pemuda yang menyumpali mulutnya dengan mimpi dan angan-angan…

tapi kawan aku pernah mendengar satu bait lagu…

‘love is simpel..’ aku tak tahu apa artinya

tapi menurutku pengarangnya ingin menyampaikan sebuah pesan

bahwa cinta, luka, dan air mata yang kau peroleh denganya adalah sebuah hadiah…

ou.. tunggu dulu tidak ada unsur mengejek dalam tulisan ini…

maksudku adalah hadiah yang tak semua orang mampu menerimanya…

dan sebagaimana hadiah pada umumnya ia diberikan pada orang yang memang memerlukanya..

hanya saja dalm kasus ini kau harus melangkah dan melanjutkan lebih jauh lagi untuk mengetahui kegunaan hadiah itu boy!

jadi intinya aku setuju denganmu

berdamai dengan hati dan lanjutkan hidupmu…

kenapa?

hanya jika kau ingin mencari jawabanya bersamaku kawan

tenang boy aku bersamamu..

mungkin aku tidak bisa mengobati lukamu

tapi setidaknya kau tidak menghadapinya sendiri boy…

cinta adalah satu dari sekian juta alasan bagi kita untuk tersenyum

mengetahui kita akan menangis dan kalah olehnya adalah sebuah ironi

dan kau tau…

semua kata2ku ini tak sbenarnya tak ada artinya bagi

problem solver spertimu, penyair, dan pejuang

karena kau telah menemukan jawabanya

life must go on

‘dont even forget to the pain that we got

temptation we meet after all

coz it will be part of the thing we call

sweet….sweet… sweet… victory !!!

at harvest moon’

(bukanya promosi tapi bait lagu SOF bjudul harvest moon ini mungkin bisa memantapkan hatimu)

nb:

thanks 4 accepting me in your great life

Categories: kisahku | Tag: , , | Tinggalkan komentar

mari bermimpi

Thursday, June 17, 2010

hai oneechan!

meski tubuh ini dipenjara
meski tangan dan kaki ini di rantai baja
meski lengan ini di pasung dengan kayu adam
tak peduli seberapa besar mereka menekanku
dan menghantamku

aku tetap bisa bebas
aku bisa ada di mana saja
puncak tertinggi gunung himalaya
di antara gemuruh tawa orang-orang skotlandia
di dalam bar milik paman sam
di samping menara tertinggi di dunia
bahkan di sisimu

karena aku adalah pikiran
dan aku bebas

kita bisa ke mana saja oneechan
bahkan ke masa lalu
tapi setidaknya akan lebih baik kalau
dalam pikiran kita ada hal yang kita inginkan untuk ditaklukkan
sebuah obsesi
yang jawabanya bahkan mungkin bisa kau temukan di akhir hidupmu
setidaknya dengan itulah hidup kita bisa sedikit lebih berarti

rasa penasaran yang datang setiap harinya
akan memacu kita untuk terus mencoba…

nah oneechan..
mari kita bermimpi
takpeduli seberapa besar
seberapa memalukan
seberapa kekanakanya mimpi kita
tapi itulah yang harus kita miliki

arah dan tujuan hidup
bukan hanya hal yang membosankan seperti pekerjaan dan status

bahkan hal-hal bodoh
yang selalu bisa terbayang oleh pikiran kita
ayo kita lakukan onechan!

ingatkan impianku untuk menginjak-injak negeri sakura
konyol bukan
hei kau juga belum tau ya kalau aku juga ingin makan indomie goreng sebanyak mungkin dengan telur dadar di atasnya….
lalu aku juga ingin bermain gitar di hadapan orang banyak…

hahah bodohnya aku…
tapi ingat oneechan
‘SETIDAKNYA SEKALI DALAM SEUMUR HIDUPKU AKU HARUS PERNAH KE NEGARA SIALAN ITU’

ayo oneechan teriakan juga impianmu
temanku Afif pernah bilang
‘kita harus berkoar ketika kita sudah siap atas apa yang kita inginkan…’

nah makanya aku berkoar
bukan omong kosong karena aku sudah tahu konsekwensinya

tau g oneechan, dengan impian semacam itu
aku selalu geli sendiri ketika melihat hall-hal berbau impianku, cew asia, mi ramen, komik, indomie goreng dan gitar. entah kenapa
saat itu darahku langsung mengalir deras dan membuatku bertekad

setidaknya hari ini aku harus selangkah lebih dekat dengan semua itu
nah asikkan

lets dream!
however you live
lets dream!
however you down
lets keep our dream and win!

(^^)v
to my beloved oneechan
who faith her self to this damn country
in the remote area
with all of the people striving there

oneechan!
ganbatte kudasai!

Categories: kisahku | Tag: , , , | Tinggalkan komentar

possesed

Monday, June 14, 2010

hahahaha….

hahaha….
(tiba-tiba)
cep…. diam mematung….

ehem..ehem.. ( suara berat)

….
ada sesuatu di atas sana
ah tidak…
maksudku di dalam hati kita

sesuatu yang selalu berbisik, menjaga, mendengar, melihat, dan melindungi
ia bijaksana, adil, dan penyayang

sesuatu yang selalu menjadi tujuan akhir kita berlabuh
mengeluh, mengumpat, dan mencela

sesuatu yang takpernah memberi apa yang kita minta
hanya yang kita butuhkan

sesuatu yang selalu kita berlari darinya
meski seberapa keras kita mencoba
tetap tak bisa

sesuatu itu selalu memberikan
keajaiban bagi mereka yang percaya

sesuatu yang membuat kita merasa berdosa
dan bersalah
bahagia dan bangga

sesuatu yang jika kau tidak keberatan
kau bisa memanggilnya tuhan

ia selalu ada
tak peduli seberapa keras kau mengingkarinya
tak peduli seberapa hebat kau membencinya
tak peduli seberapa jauh kau membuangya

Ia akan selalu ada
untuk memastikan semua kebutuhanmu terpenuhi
untuk memastikan kau tidak sendiri
untuk memastikan semua yang harus terjadi

tuhan selalu ada
dan Ia tidak pernah bermain dadu

jangan berpikir
menyerah dan pasrah
sambil menggumam’ yah.. manusia yang merencanakan toh tuhan juga yang menentukan’

tidak kawan…
cobalah makanai hidup ini
berapa kesempatan yang kita lewatkan
berapa kesalahan yang kita lalui
siap yang harus bertanggung jawab?

pernahkah terpikir
‘kalau saja aku lebih berani saat itu…’
‘kalau saja aku datang lebih awal waktu itu…’
‘andaikan aku siap saat itu…’

hey boy!
keberuntungan itu adalah ketika kesempatan bertemu kesiapan

jadi mari kita pikirkan lagi dan katakan
‘tuhan hanya merencanakan dan kitalah, (manusia, orang yang memiliki keinginan, mahkluk yang punya akal dan pikiran) yang akan menentukan’

baik buruk, benar salah, merah dan hitam

itu adalah pilihan
dan selalu ada pilihan dalam hirup ini

tak usah berlari dari masalah
tidak semua masalah harus kita selesaikan dengan baik
memang siap kita?
meskipun dmeikian setidaknya, jawablah masalah itu

kita ada bukan untuk mengatasi semua masalah
tapi untuk menjawabnya
tak peduli bagaimanapun hasilnya

selama kita bertekad



Gdubrak!!!
(saat nulis tiba-tiba terbangun dari lamunan)
hah di mana aku? hei siapa yang menulis semua itu?

ah sepertinya warnet di sini anker…
udahan ah…

~.~ brrr….
ah jangan-jangan itu nasihat untuk ku?
ah cocok sekali ini

(sikap jongkok ke arah komputer, dua tangan ditangkupkan sambil berkata,)
ah trimakasih mbah… trimakasih mbah…. trimakasih…

arrrrgthhh…..
(setelah ngmg gt langsung kabur)
hiiii….

Categories: kisahku | Tag: , , , | Tinggalkan komentar

Bandung Chapt 2: Menjadi Pribadi Pasif

Pada minggu-minggu pertama di bandung tepatnya di kampus aku tak banyak bicara. Aada banyak hal yang harus kupelajari dan sesuaikan sebelum akhirnya memiliki tempat untuk didengar.

“Kalo lu gimana Rik?” tanya Rangda padaku ketika masing masing dari kami berdiskusi tentang sesuatu dan sekali lagi aku hanya tersenyum.

“Dia tuh pasif Da!” kata Doni kemudian melanjutkan diskunya. Sampai saat itu aku baru menyadari bahwa aku hampir berubah menjadi sosok yang sangat pasif. Ini tidak boleh terus berlarut atau brandingku akan menjadi sosok pasif.

***

Pagi ini aku memulai khidupanku di kota baru ini. Sembelit dinginya pagi msh terasa mnusuk-nusuku.  Perlahan dan mantap aku melangkah meninggalkan rumah kos dua lantai yang sudah 3 hari ini aku tinggali. Kos yang terdiri dari 9 kamar cow dan 4 kamar cew ini merupakan milik spasang suami istri seorang dosen dan ibu rumah tangga yangg dengan ramah menerimaku sebagai anak. Banyak sekali perlakuan baik dari mereka, mulai dari pemberian snack, makan malam, sarung, hingga yang terakhir adalah sbuah lemari kayu. Sederhana tapi sangat berarti..

Sinar mentari belum sempat menjangkauku saat aku mulai merasakan kehangatan… Keramahan masyarakat. Lingkungan kosku memang tidak termasuk lingkungan berada, tiap pagi aku melalui sebuah jalan dengan pemukiman padat. Jalan selebar tiga meter ini selalu menampilkan sebuah derama panggung kehidupan dan saksi ketimpangan sosial yang tak terjangkau.

Di kanan jalan terdpat beberapa rumah petak yang jika penghuninya tidak mengrti cara bersyukur, ia takkan bisa tinggal lebih lama lagi. Sedangkan di baliknya, pemandangan yang kontras terlihat. Bangunan gedung apartemen dan mall ciwalk yang terkenal itu. Ironi memang tapi begitulah hidup. “hidup memang tak adil, jadi biasakanlah” haha aku selalu terngiang kata-kata itu. Kata-kata bijak yang keluar dari sesosok karakter yang kalian takkan menyangkanya. Bukan Gandhi, Hirata, Maupun Pak Mario. Patrick star. Nama karakter itu. Karakter dlam film spongebob yang bodoh dengan kesibukanya sebagai pengangguran haha ironi skelai lagi.

Sperti biasa seorang tua bertopi SMA slalu berada di sudut jalan, jongkok di sbuah bekas kios kecil smbil sesekali meniup perapian. Menanak nasi mungkin. atau skedar mengusir dingin. Lelaki tua peniup api, begitulah aku menyebutnya. Aku juga sering melirik dan mengamati lingkungan itu, aku blum tahu bagaimana kultur budaya di sini jadi, aku lebih banyak diam.

Sebuah tangga panjang selalu siap menyambutku setelah berbelok dari suasana pemukiman padat tadi. tangga panjang dengan pemandangan yang klasik. Lebar di bwah dan makin smpit ke atas. Tiap kali aku melaluinya aku mrasa sedang berada di sebuah klenteng dengan anak tangga yang takkan habis. Indah.

Hanya butuh 3 menit untuk smpai di kampusku. Haha… sukurlah, aku telah bisa menyebutnya kampusku sekarang… Setidaknya stelah serentetan tes dan antrian panjang kelengkapan dokumen yang memusingkan itu… sebuah kampus tempatku mulai tertempa jiwa dan raga, hingga pikiran dan hati.

Satu hal yang paling kukagumi di kota ini, adalah keramahan penduduknya. Pernah suatu ketika aku bertanya tentang sebuah tempat pada seseorang yang sedang beristirahat di kiosnya. Aku hanya berharap dia menunjukan arah saja, namun dengan tulus beliau keluar dari tempat beristirahatnya dan dengan sabar menjelaskan tempat tersebut. Tidak hanya itu, entah bagaimana aku juga merasa logat sunda adalah logat yang sangat bersahabat dan membuat pendengarnya merasa nyaman.

Begitulah indah..

Beginilah adanya di sini… Daripada kegelamoran dan indahnya kota ini aku lebih mengagumi msyarakatnya…

Kalian tahu, salah satu kelebihan kita sendirian di tempat baru adalah. kita bisa menjadi siapapun. Diri kita yang dulu, orang lain, atau diri kita yang lebih baik. tak ada orang yang akan mengatakan ‘tumben baik’ atau ‘tumben rajin biasanya… bla..bla..bla… dan bla..bla..bla…

Meskipun sebenarnya tak perlu merantau sejauh ini untk sebuah perubahan yang lebih baik. Aku hanya merasa jika saat ini adalah saat yang tepat menjadi diriku yang baru.

Aku pernah berdoa agar aku tak lagi memiliki rasa malas. Haha aku memang tidak berpikir aku akan rajin dengan sendirinya… tapi yang aku mulai pahami bahwa sbenarnya kitalah yang bisa mewujudkan doa-doa itu. Kitalah yang harus membuat doa kita terkabul. Kitalah yang bisa membuatnya terjadi. Sperti yang pernah ku katakan. (Aku mngambil dari kata-kata saudaraku Erza) bukan lagi’manusia yang merencanakan dan tuhan yang menentukan’. akan tetapi, ‘Tuhan yang merencanakan dan kitalah (manusia) yang menentukan’

Akan menjadi diri kita yang sama. Akan menjadi orang yang lebih baik, atau menjadi orang yang akan menunggu dan selamanya menunggu doa-doa kita terkabul tanpa tindakan… kitalah yang membuat doa kita terkabul kawan.

Aku masih ingat kata seroang guru SMA. Pak Udin namanya, ia berkata. “ciri manusia yang diterima ibadah puasa ramadhanya, adalah mereka yang bisa menjaga perilakunya selama sebelas bulan ke depan setelah bulan Ramadhan itu” dan itulah yang membuatku menyimpulkan pendapat di atas. Dan spertinya itulah makna dari sebuah ayat yang berarti ‘tidaklah Allah merubah nasib satu kaum, melainkan kaum itu sndiri yang merubahnya’

Indah bukan? inilah hidup kawan. Sekali lagi tak perlu merantau jauh untuk menjadi pribadi yang baru. karena waktu yang tepat untuk berubah adalah sekarang. Tepat di saat kita mulai merenungkanya.

***

Namun seperti biasa, subah nasihat lebih mudah untuk diungkapkan daripada dilakukan. Aku tetap menjadi pendiam selama beberapa minggu awal, namun tiba-tiba aku menjadi pandai bicara meski di dalam tulisan.

Saat itu aku hanya merasa bahwa aku harus melakukan sesuatu. Di kota ini di lingkungan ini, bahkan kebodohanpun akan menjadi cerita yang menarik. Dan sejak saat itulah aku menanamkan prinsip “Yess Man” pada di riku. Prinsip di mana aku akan mengatakan “Yess” pada semua peluang yang datang kepadaku. Bukan karena aku tidak punya pendirian, aku hanya merasa aku perlu banyak belajar.

Dari situlah kesempatan-kesempatan itu datang. Kesempatan di mana nantinya akan mengantarkanku pada sebuah hal yang tanpa kusadari selalu kuinginkan. Hal di mana aku bisa menjadi diriku di dekatnya.

“Yang kau lakukan bisa jadi menjadi tak penting,

namun yang terpenting adalah kau melakukanya”

-Gandhi

Dan keputusan menjadi ‘Yess Man’ inilah yang nantinya membuatku menjadi seorang yang berbeda dari hari-hari sebelumnya. Yang membuatku menyadari hal-hal penting yang sering terlewatkan.

Mungkin pada awalnya aku menjadi pribadi yang pasif. Namun di balik ke pasifan itu sebenarnya aku hanya sedang ‘membaca’ belajar cepat untuk beradaptasi danmenyesuaikan diri. Seperti sebuah busur yang ditarik mundur perlahan untuk kemudian melesat secepat angin menuju titik sasaran yang lebih suka kusebut sebagai titik pencapaian. to Becoming smoebody.

Categories: kisahku | Tinggalkan komentar

Tertawalah

sabtu, 5 juni 2010

hahaha…

malam minggu
dengan segelas botol minum di meja
memandang kotak ajaib penuh warna
jemari yang terus menari
dan bibir yang seskali tersenyum

udara di sini sungguh menyegarkan
ah tidak… udara di manapun aku berdiri….
begitulah yang kau rasakan
saat kau telah mengerti sebuah permasalahan dan menaklukkanya

tidak untuk menjadi kuat
tapi merasa kuat

tidak untuk selalu tersenyum
tapi untuk bisa tersenyum

bersukurlah kawan
di sana tempat yang kita cari
akan ada sebuah cerita yang bisa kita bagi

hahahaha….
tersenyumlah!
ah tidak tertawalah

hahahah
tertawa untuk semua yang lucu
tertawa untuk semua yang kau suka
tertawalah untuk hal yang baru saja kau sadari tentang dirimu
tertawakan dirimu

setidaknya sekali dalam hidupmu
sebagai tanda kau telah memahami
sesuatu tentangmu

jangan takut
untuk berbuat
apalagi berpendapat
tak ada yang salah
yang salah hanya pendapat yang tak pernah kau utarakan

tertawalah kawan
pikiran kita terus berkembang
setegak apapun pendirianmu
kau pasti akan memiliki pandangan baru
tentang sikap keras kepalamu itu

satu menit, jam, hari, minggu, bulan, bahkan tahun lagi
pemikiran yang baru pasti akan terlahir
karna kau hidup
‘u are human being’

dan saat itu tiba bisa jadi kau akan semakin tegak padapnedirianmu
‘atau malah akan mntertawakan pendirianmu saat ini
jangan kawatir

tak perlu kau sesali boy!
karena setidaknya dalam hidupmu, dalam kenangan memorimu, dalam kisah hidupmu
kau pernah memiliki pemikiran
yang keluar dari pikiranmu

dan….
itulah hidup kawan
takkan pernah mendapatkan kemenangan sejati tanpa kekalahan
takkan puas mendapatkan mimpi tanpa tantangan
‘karena tanpa tantangan,
kita tidak akan jadi siapa-siapa’
ah kata-kata Pak Budi masih melekat di benaku
(terimakasi Pak, kau adalah guru sejarah SMA ku yang paling inspiratif…)

nah begitulah
tertawalah
saat kau menemukan dirimu
karena kedewasaan biasanya ditemukan saat pertama kali kau bisa mentertawakan dirimu…
yah bgitulah

hari ini, 5 juli
aku tertawa atas diriku…
bukan karena diriku yang lalu
tapi karena ke-akuanku

Categories: kisahku | Tinggalkan komentar

Dongengkan

Dongengkan …

kepada mereka yang hidup di generasi setelah kita. Wariskanlah kebaikan dalam masa kita. Tulisan adalah sebuah warisan yang akan kita pertanggungjawabkan pada generasi penerus kita, juga pada penghitung amal kita. Tulislah kebaikan yang akan menginspirasi generasi penerus kita, karena tulisan adalah identitas sebuah jaman.

Categories: kisahku | 1 Komentar

Blog di WordPress.com.