Monthly Archives: Agustus 2012

Kemis teri

Wednesday, April 27, 2011

Siang hari Di sebuah rumah gedeg beralaskan tanah milik Marni. Tarman sedang disidang oleh Marni dan Somad, sepasang suami istri yang merupakan sahabat lama Tarman. Udara siang itu terasa lebih panas dari biasanya… di tengah rumah kecil itu mereka telah bercengkrama sejak selesai menyemai padi tadi pagi.

Tampak sebuah ranjang kayu di sudut ruangan tempat Somad biasa melepas lelah setelah capek berladang. Tak jauh dari ranjang itu terdapat sebuah kursi panjang khas pedesaan dan meja bundar kecil yang kehilangan salah satu sisi kakinya akibat rayap.

“terus maumu gimana ni?” kata Tarman sambil menyeruput kopi buatan Marni. Marni hanya diam.. entah mengapa setiap kali Tarman mengajaknya bicara hanya sdikit kata yang keluar dari mulutnya. Selebihnya ia juga selalu memalingkan pandanganya saat berbicara dengan Tarman..

“kamu juga Mad.. knapa sih kau selalu mengataiku. yang pilih-pilih lah.. gak bersukur, mau kamu apa?” kata Tarman pada Somad yang baru saja selesai menghisap rokok mbako buatan tanganya.

“ya Kang Mas itu, sudah enak dijodohkan sama si Rukmi.. eh buknya diterima baek-baek malah ditolak. Alasan gak cocoklah, gak sehatilah. Kang, meskipun Rukmi itu gadis yang biasa-biasa tapi dia itu rajin kang, bisa bantu-bantu rumah tangga nanti dengan bisnis jajan pasarnya itu. Lagian umur kangmas itu sudah kepala tiga, sudah waktunya berumah tangga.”

“Nah itu yang kumaksud.. Mad. Nada bicaramu seakan berusaha memberiku yang terbaik, tapi di telingaku itu lebih terdengar kalo aku ini selalu pilih-pilih dan maunya sama gadis cantik dan kaya..”

“loh yang mana kang..?”

“ya itu kamu bilang meskipun dia gadis yang biasa-biasa… apa g sama dengan ngomong gitu kamu?” Tarman sedikit menaikan nada bicara.. Marni hanya tertunduk memperhatikan dua orang yang selalu menggarap sawah bersama sejak kecil itu.

“tapi kenyataanya memang gitu kan kang.. Kang Mas ini gak mau sama gadis biasa-biasa.. yang dulu Surti yang dikenalkan Simbok juga akang tolak dengan alasan yang sama..”

“bukanya gitu Somad.. aku ini memang belum merasa kalo mereka itu cocok sama aku, lagian aku ini belum dapat kerja tetap kok disuruh cepet-cpet nikah. Hanya karna kamu sama karyo sudah punya pasangan gitua? Hanya karna orang-orang di sana sudah pada punya gandengan di usia segini, trus karna aku belum bertemu orang yang ku suka, kalian menganggapku pilih-pilih? Sombong? Gak bersukur? Apa lagi?”

“ya nggak gitu kang.. tapi..”

“tapi apa? Karena ada yang sudah dikenalkan sama aku terus aku harus kawin gitua sama dia meski nggak cinta beneran. Knapa? Biar kalian sama orang-orang di sana ndak lagi ngomongin aku? Aku ngerti Mad Rukmi itu gadis yang rajin, ibadahnya juga sip, sesuai idamanku.. aku juga menghormati dia sbagai gadis yang sudah kalian kenalkan.. aku juga sudah belajar banyak darinya.. la tapi kalo belum mrasa cocok masak ya mau dipaksa to Mad.. apa gak malah kasiah dianya..?”

Sesaat suasana hening. Somad memalingkan wajah pada atap rumahnya, hingga tampak bagian-bagian genting yang bergesar, meluruskan perijinan cahaya siang itu dan air huja sewaktu-waktu untuk masuk menyapa ranjang kayu tempatnya duduk bersama marni sekarang.

“tapi kata Jupri mas, lebih baik menikahi orang yang menyukai kangmas daripada orang yang cuman kangmas sukai tapi ndak suka sama mas… kalo mas milih mana hayo?”

“hah Jupri? Jupri yang bininya tiga ntu? Oalah.. iya Mad aku ngarti maksudmu tapi..” sesaat Tarman tampak menahan tawa. Ia pikir Jupri telah sukses menanamkan pemahaman sesatnya pada Somad. Memang di kampong itu, Jupri terkenal sebagai si tua keladi yang kerjanya hanya menghabiskan uang warisan kakeknya.

“lah kangmas milih di posisi mana?”

“gini lo Mad?”

“sudah kang, jawab saja dulu!” Somad merasa di atas angin dan mendesak Tarman. Marni ikut memandang kea rah Tarman menanti jawaban dari pertanyaan mendesak itu. Namun seperti biasa, ketika Tarman memandang dua orang yang penasaran itu, Marni segera menoleh ke arah lain seakan menghindari tatapan Tarman.

“iyowis ngenelo.. kalo aku sendiri dalam posisi gitu, ya mestilah aku bakal menikahi orang yang aku suka.. Mad!”

“lah tapi kalo dia gak suka kangmas apa ya masih tetap dinikahi.. apa gak mending yang menyukai kita.. bakal setia gak kawatir dan enak, kita bakal dimanja terus..”

“iya..iya.. aku ngarti iku Mad.. masalahnya kalo aku tetep menikahi orang yang gak bener-bener tak cintai.. opo iku adil bagi si dianya?”

“la kalo menikahi orang yang cuman kangmas sayangi, apa itu adil bagi kangmas??”

“yah itulah konsekuensi mencintai Mad.. makanya pernikahan itu bukan hal yang gampang.. sukur ada yang suka langsung digasak.. yoo bakal banyak yang tersakito lo Mad… wong namanya menikah itu kita juga harus menikahkan orang tua kita sama mertua. Jadi kalo dua-duanya belum sreg tenanan ya ojo kesusu.”

“brarti kangmas mau mengenal Rukmi lebih dalam dulu gitu? Trus bakal dinikahi?”

“loh ya gak segitunya Mad.. Somad..”

“la terus??” Tanya Somad menyudutkan..”

“Hei Marni.. “ Tanya Tarman kepada Marni yang segera ditanggapi Marni dengan wajah yang ramah.

“Dulu waktu si Somad ini ngelamar kamu, apa kamu sudah tahu si Somad luar dalam?” Tanya tarman sambil sekali lagi menyeruput kopi yang sebenarnya sudah tidak lagi panas itu..

“mm.. maksut akang?”

“ya itu tadi.. apa kamu nrima dia karena kamu sudah sangat mengenalnya?” Tanya tarman sekali lagi. Saat ini tangan Tarman telah menggenggam secuil singkong rebus yang ada di sebelah kopi yang disediakan Marni tadi..”

“ah ya ndak to kang..” kata Marni sambil tersipu

“Naaahh..” kata Tarman dengan nada kemenangan. Diikuti dengan wajah bingung Somad.

“terus knapa kamu trima lamaranya?”

“ya nggak tau mas, la saya juga suka kok” kata Marni sambil tersipu. Somad segera tersenyum ke arahnya.

“la terus apa hubunganya Kang? “ Tanya Somad

“meskipun Marni nggak tahu kamu luar dalam, dia menerima kamu karna ada rasa juga.. kalo kata ponakanku yang di kota itu namanya kemis Teri… Mad..”

“heh? Kremes Teri? enak tah kang?”

“gak tau pokoke gitulah ada kecocokan gitulo. Ya aku nggak tau apa si rukmi itu jodohku atau bukan. Bisa jadi dia memang ditakdirkan untuk hidup denganku. Kita kan gak tau to Mad..” kata Tarman sambil melahap potongan terakhir singkong rebusnya. Kali ini Somad juga sependapat.

“berarti kang mas bakal nglamar Rukmi to?”

“halah mbalik maneh Mad.. ya ndak tahu, yang jelas untuk saat ini aku belum nemu kemes teri itu. Ya ndak ada yang tau.. pkoknya yang jelas aku gak bakal mengiyakan perjodohan itu Cuma gara-gara njaga perasaan si ini atau si itu.. tapi akir-akirnya malah mengecewakan.. kalo terbuka dari awal kan g ad yang kecewa to Mad”

“aku ora mudeng lo mas.. iku teri opo maneh kok dibawa-bawailo” Tanya Somad kepada Tarman yang mulai beranjak dari tempat dudknya.

“ya mbuhlah. Wis tak ngasi makan Gloria dulu, rumput-rumputku selak garing nangkring di sepeda angin spanjang hari” Kata Tarman sambil pamit pada dua orang itu. Lagi-lagi Marni memalingkan muka dengan sopan pada Tarman saat dipamiti…

dengan pandangan kosong Somad mengikuti gerak Tarman di atas speda anginya hingga menghilang di balik tikungan kebunya..

“Bune.. nanti kalo tole sudah besar, jangan lupa belanja teri yang banyak.. biar jodohnya lancar” kata Somad polos pada Istrinya..

credit:

foto 1: try infra red by poto sop by Akhya’ Muhammad K

foto 2: hitam,kelam. Coban rondo  by Akhya’ Muhammad K

foto 3: moon and tree  by Akhya’ Muhammad K

Categories: cerpen | Tag: , , , , , | 2 Komentar

beginilah adanya di sini

Saturday, December 4, 2010

Beginilah adanya di sini

keheninganku berkata lebih banyak dari yang bisa kuucapkan

Aku ingin menangis

Tapi tak ada air mata

Aku ingin berucap

Namun tak ada kata yang tepat yang dapat kutemukan

Jadi kupejamkan mata dan kurasakan

Hatiku berdegub

Begemuruh

Hanya itu yang ku tau

Hatiku belum dewasa

Pikirankupun tak memahaminya

Mulutku tak bisa mengucapkanya

Bahkan jariku tak bisa menuangkanya

Aku mengerti

Tapi tak terwakili

Ada keindahan dalam kesunyian

Ada ketenangan dalam hening

Ada hasrat dalam ketenangan

Ada semangat dalam diam

Ada luka dalam sepi

Dan ada sepi dalam sepi

Diam dan merasa

Tak banyak yang bisa kutuliskan

Tak banyak yang bisa kujelaskan

Hanya kebingungan yang tak jelas

Aku merasakan hening

Aku merasakah perih

Aku terluka

Tapi aku menyukainya

Beginilah adanya di sini

Tak harus terjemahkan

Setidaknya tersampaikan

Di sudut jalan itu

Di antara riuh rendah tawa mereka

Di dalam heningku

Di sekitar tawaku, kataku, teriakanku, dan diamku

Terdengar suaramu

Tidak bisa mendengar

Hanya terdengar

Egoku mengalahkan aku

Mimpiku menelanku

Dan pikiranku menelanjangiku

Bersamamu entah mengapa begitu berarti

Di hatiku, tak seorangpun mengerti

Categories: puisi | 2 Komentar

berdamai dengan hati

Sunday, September 26, 2010

dear saudaraku

D nurmawan

ntahlah semua tulisin yang kau berikan padaku hanya membuatku terlihat semakin bodoh….

entahlah aku harus bagaimana, ketika salah seorang temanku di sana sedang mendapatkan masalah.

masalah yang bukan sembarang masalah

masalah yang dengannya kau bisa melupakan segalanya

membenarkan segalanya, bahkan menantang segala yang ada tak peduli tuhan

ah cinta…

aku sendiri juga belum tahu apa itu cinta

yang ku tau hatiku belum cukup dewasa untuk menemukanya

ayolah tentusaja yang kita maksud adalah sesuatu yang terlahir dari hubungan antara anak adam dan hawa

yah cinta yang itu

kalau hanya jatuh cinta tentu saja aku pernah mengalaminya

yang tidak kupahami adalah apakah itu benar cinta

bahkan akhir2 ini aku sering ‘jatuh cinta’

memahami cinta bukanlah hal yang sederhana

dibutuhkan ribuan hinngga jutaan pahit dan manis untuk memahaminya

bahkan penyair tersohor khalil gibranpun juga tak berkutik oleh cinta

‘kan ku terima sayap cinta itu, meskipun dibaliknya ada jutaan pedang tajam menghujam

kan ku terima da kunikmati perihnya’

ntahlah aku agak lupa

tapi masalah cinta boy! selalu identik dengan pedih dan luka

aku juga tak tau

intinya aku tak tahu…

dan aku tidak tahu apa yang harus aku perbuat pada seorang kawanku ini…

masalahnya adalah aku tahu aku harus berbuat sesuatu, tapi aku tak tahu apa…

dan lebih ironi lagi aku mengatakan percayalah dalam sebuah certia pasti akan ada adegan yang lebih seru dan menarik di episode beriktnya…

ouh bodohnya aku

kawan… untuk masalah obat dari luka yang kau peroleh

aku tidak bisa menyediakanya, mencari, bahkan memberi

seperti yang kubilang butuh ribuan pengalaman untuk bisa berbicara soal cinta

dan aku… kau tahu siapa aku… hanya pemuda yang menyumpali mulutnya dengan mimpi dan angan-angan…

tapi kawan aku pernah mendengar satu bait lagu…

‘love is simpel..’ aku tak tahu apa artinya

tapi menurutku pengarangnya ingin menyampaikan sebuah pesan

bahwa cinta, luka, dan air mata yang kau peroleh denganya adalah sebuah hadiah…

ou.. tunggu dulu tidak ada unsur mengejek dalam tulisan ini…

maksudku adalah hadiah yang tak semua orang mampu menerimanya…

dan sebagaimana hadiah pada umumnya ia diberikan pada orang yang memang memerlukanya..

hanya saja dalm kasus ini kau harus melangkah dan melanjutkan lebih jauh lagi untuk mengetahui kegunaan hadiah itu boy!

jadi intinya aku setuju denganmu

berdamai dengan hati dan lanjutkan hidupmu…

kenapa?

hanya jika kau ingin mencari jawabanya bersamaku kawan

tenang boy aku bersamamu..

mungkin aku tidak bisa mengobati lukamu

tapi setidaknya kau tidak menghadapinya sendiri boy…

cinta adalah satu dari sekian juta alasan bagi kita untuk tersenyum

mengetahui kita akan menangis dan kalah olehnya adalah sebuah ironi

dan kau tau…

semua kata2ku ini tak sbenarnya tak ada artinya bagi

problem solver spertimu, penyair, dan pejuang

karena kau telah menemukan jawabanya

life must go on

‘dont even forget to the pain that we got

temptation we meet after all

coz it will be part of the thing we call

sweet….sweet… sweet… victory !!!

at harvest moon’

(bukanya promosi tapi bait lagu SOF bjudul harvest moon ini mungkin bisa memantapkan hatimu)

nb:

thanks 4 accepting me in your great life

Categories: kisahku | Tag: , , | Tinggalkan komentar

tak seperti yang kukira

Friday, July 30, 2010

masih sama…
bintang yang kulihat dan bulan yang kuharap
apa yang terjadi mengapa ku tetap tak mengerti

ada perasaan yang tertinggal di kursi itu
ada kata yang hilang di gedung itu
ada langkah yang selalu terhenti di jalan itu

ketika aku mulai bicara
hilang akalku tak tau harus ke mana dan mengapa
untuk bebas atau untuk terikat
untuk mengagumi atau memiliki

tapi masih tersisa suasana itu
yang membuatku terus melangkah
berharap saat itu kan datang

ada guratan tawa di wajahmu
dan beban di punggungmu

tak seperti yang ku kira
semua berbeda
tak seperti yang kukira
ternyata aku berharap

di jalan yang belum kukenal ini
akankah kau menunjukkanya untukku…

Categories: puisi | Tag: , | Tinggalkan komentar

Pembenaran cinta

Tuesday, July 27, 2010

…kalau kita mencintai mawar,
mengapa kita tidak siap menerima durinya?
every rose has it’s thorn…

M.A.L.N.H

Categories: renungan | Tinggalkan komentar

Pacaran

Sunday, July 18, 2010

kau jgn trjebak dlm kata ‘pacaran’
krn itu hny istilah umum.

utarakan cintamu.
cintailah org yg kaucintai dg caramu.
persetan dg istilah pacaran atau apa pun….

lakukan apa yg menurutmu benar, jgn lampaui batas yg tlah dgariskan Tuhan.
jika kau masih terikat dg pendapat orang, bgmn dapat kau menyebut dirimu merdeka?

D.N.S

Categories: renungan | Tinggalkan komentar

Setenang saat ini -liryc

Saturday, July 17, 2010

Secerah mentari bersinar di pagi ini

Kurasakan indahnya cerita kita

Tentangmu, tentangku dia dan juga mereka

Membaur indahnya dalam kenangan

Setenang belaian angin menderai rambutmu

Membawa keanggunan lembut sentuhmu

Semua tentangmu menjadi kisah yang indah

Begitulah adanya yang kurasakan di sini

Dan aku mulai merasakanya
Masa di mana kau melengkapinya

Ku tak akan beranjak dari tempatku ada

Karena aku percaya kau kan selalu ada

Menjaga kisah ini hingga engkau kembali

Melengkapi mimpi yang ku miliki

Ku tau suara ini tak bisa menjangkau

Celah hati kecilmu yang membuatku terus bertahan

Aku percaya kau bisa mendengar hatiku

Dengan cara yang sama yang selalu kau pahami

Dan aku takut mengakuinya
namunku tak ingin mengakhirinya

Ku tak akan beranjak dari tempatku ada

Karena aku percaya kau kan selalu ada

Ku tak akan berhenti menantimu di sini

Hingga letih terbalaskan mimpi

meski masa tlah berlalu ku ingin kisah bersamamu

meski waktu terus berlalu ku ingin abadikan kisahnya

kembali dan membingkai indahnya

hingga kurasakan ssuasanan

setenang saat ini

Categories: puisi | Tag: , , , , | Tinggalkan komentar

mari bermimpi

Thursday, June 17, 2010

hai oneechan!

meski tubuh ini dipenjara
meski tangan dan kaki ini di rantai baja
meski lengan ini di pasung dengan kayu adam
tak peduli seberapa besar mereka menekanku
dan menghantamku

aku tetap bisa bebas
aku bisa ada di mana saja
puncak tertinggi gunung himalaya
di antara gemuruh tawa orang-orang skotlandia
di dalam bar milik paman sam
di samping menara tertinggi di dunia
bahkan di sisimu

karena aku adalah pikiran
dan aku bebas

kita bisa ke mana saja oneechan
bahkan ke masa lalu
tapi setidaknya akan lebih baik kalau
dalam pikiran kita ada hal yang kita inginkan untuk ditaklukkan
sebuah obsesi
yang jawabanya bahkan mungkin bisa kau temukan di akhir hidupmu
setidaknya dengan itulah hidup kita bisa sedikit lebih berarti

rasa penasaran yang datang setiap harinya
akan memacu kita untuk terus mencoba…

nah oneechan..
mari kita bermimpi
takpeduli seberapa besar
seberapa memalukan
seberapa kekanakanya mimpi kita
tapi itulah yang harus kita miliki

arah dan tujuan hidup
bukan hanya hal yang membosankan seperti pekerjaan dan status

bahkan hal-hal bodoh
yang selalu bisa terbayang oleh pikiran kita
ayo kita lakukan onechan!

ingatkan impianku untuk menginjak-injak negeri sakura
konyol bukan
hei kau juga belum tau ya kalau aku juga ingin makan indomie goreng sebanyak mungkin dengan telur dadar di atasnya….
lalu aku juga ingin bermain gitar di hadapan orang banyak…

hahah bodohnya aku…
tapi ingat oneechan
‘SETIDAKNYA SEKALI DALAM SEUMUR HIDUPKU AKU HARUS PERNAH KE NEGARA SIALAN ITU’

ayo oneechan teriakan juga impianmu
temanku Afif pernah bilang
‘kita harus berkoar ketika kita sudah siap atas apa yang kita inginkan…’

nah makanya aku berkoar
bukan omong kosong karena aku sudah tahu konsekwensinya

tau g oneechan, dengan impian semacam itu
aku selalu geli sendiri ketika melihat hall-hal berbau impianku, cew asia, mi ramen, komik, indomie goreng dan gitar. entah kenapa
saat itu darahku langsung mengalir deras dan membuatku bertekad

setidaknya hari ini aku harus selangkah lebih dekat dengan semua itu
nah asikkan

lets dream!
however you live
lets dream!
however you down
lets keep our dream and win!

(^^)v
to my beloved oneechan
who faith her self to this damn country
in the remote area
with all of the people striving there

oneechan!
ganbatte kudasai!

Categories: kisahku | Tag: , , , | Tinggalkan komentar

possesed

Monday, June 14, 2010

hahahaha….

hahaha….
(tiba-tiba)
cep…. diam mematung….

ehem..ehem.. ( suara berat)

….
ada sesuatu di atas sana
ah tidak…
maksudku di dalam hati kita

sesuatu yang selalu berbisik, menjaga, mendengar, melihat, dan melindungi
ia bijaksana, adil, dan penyayang

sesuatu yang selalu menjadi tujuan akhir kita berlabuh
mengeluh, mengumpat, dan mencela

sesuatu yang takpernah memberi apa yang kita minta
hanya yang kita butuhkan

sesuatu yang selalu kita berlari darinya
meski seberapa keras kita mencoba
tetap tak bisa

sesuatu itu selalu memberikan
keajaiban bagi mereka yang percaya

sesuatu yang membuat kita merasa berdosa
dan bersalah
bahagia dan bangga

sesuatu yang jika kau tidak keberatan
kau bisa memanggilnya tuhan

ia selalu ada
tak peduli seberapa keras kau mengingkarinya
tak peduli seberapa hebat kau membencinya
tak peduli seberapa jauh kau membuangya

Ia akan selalu ada
untuk memastikan semua kebutuhanmu terpenuhi
untuk memastikan kau tidak sendiri
untuk memastikan semua yang harus terjadi

tuhan selalu ada
dan Ia tidak pernah bermain dadu

jangan berpikir
menyerah dan pasrah
sambil menggumam’ yah.. manusia yang merencanakan toh tuhan juga yang menentukan’

tidak kawan…
cobalah makanai hidup ini
berapa kesempatan yang kita lewatkan
berapa kesalahan yang kita lalui
siap yang harus bertanggung jawab?

pernahkah terpikir
‘kalau saja aku lebih berani saat itu…’
‘kalau saja aku datang lebih awal waktu itu…’
‘andaikan aku siap saat itu…’

hey boy!
keberuntungan itu adalah ketika kesempatan bertemu kesiapan

jadi mari kita pikirkan lagi dan katakan
‘tuhan hanya merencanakan dan kitalah, (manusia, orang yang memiliki keinginan, mahkluk yang punya akal dan pikiran) yang akan menentukan’

baik buruk, benar salah, merah dan hitam

itu adalah pilihan
dan selalu ada pilihan dalam hirup ini

tak usah berlari dari masalah
tidak semua masalah harus kita selesaikan dengan baik
memang siap kita?
meskipun dmeikian setidaknya, jawablah masalah itu

kita ada bukan untuk mengatasi semua masalah
tapi untuk menjawabnya
tak peduli bagaimanapun hasilnya

selama kita bertekad



Gdubrak!!!
(saat nulis tiba-tiba terbangun dari lamunan)
hah di mana aku? hei siapa yang menulis semua itu?

ah sepertinya warnet di sini anker…
udahan ah…

~.~ brrr….
ah jangan-jangan itu nasihat untuk ku?
ah cocok sekali ini

(sikap jongkok ke arah komputer, dua tangan ditangkupkan sambil berkata,)
ah trimakasih mbah… trimakasih mbah…. trimakasih…

arrrrgthhh…..
(setelah ngmg gt langsung kabur)
hiiii….

Categories: kisahku | Tag: , , , | Tinggalkan komentar

Blog di WordPress.com.